Thursday, September 23, 2010

Info penting buat qta2 nich!!!

Rabu, 19/05/2010 09:54 WIB
PrimeClick
SAP Bantu Siapkan Perusahaan Indonesia Patuh Terhadap IFRS
Tim - detikinet


Jakarta - Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mematuhi Standar Pelaporan Keuangan Internasional atau IFRS sepenuhnya. Batas waktu yang ditetapkan bagi seluruh entitas bisnis dan pemerintah untuk menggunakan IFRS adalah 1 Januari 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mulai pada tahun 2012 pun akan beralih ke IFRS. Menanggapi hal tersebut, maka SAP selaku penyedia software aplikasi bisnis terkemuka di dunia akan berperan aktif dalam membantu perusahaan di Indonesia  mempersiapkan peralihan ke sistem pelaporan berstandar internasional atau IFRS. Hal tersebut dikemukakan oleh Setiadji Sunarsan, Consulting Country Manager Field Service Department PT  SAP Indonesia pada Selasa, 18/05/2010.

Tidak diragukan lagi bahwa dengan melakukan konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS, maka Indonesia akan mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menerapkan standar tersebut. Konvergensi ke IFRS akan sangat membantu dalam meningkatkan entitas bisnis Indonesia serta menarik modal asing dengan biaya rendah, selain itu akuntansi IFRS juga bisa membantu perusahaan-perusahaan Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global. Diharapkan bahwa lebih dari 150 negara akan mengadopsi IFRS pada tahun 2011, dan pemerintah Indonesia pun sedang melakukan berbagai persiapan untuk patuh terhadap Standar Pelaporan Keuangan Internasional tersebut.

“Konvergensi dari standar pelaporan yang sebelumnya digunakan oleh pemerintah Indonesia ke IFRS memerlukan upaya-upaya yang signifikan.  Para pengguna dan auditor terus menghadapi tantangan implementasi  yang lebih dari sekedar latihan teknis sejak konvergensi ke IFRS. Konsekuensi yang dihadapi pun menjadi jauh lebih luas, yaitu tidak hanya berkaitan dengan masalah laporan keuangan,  kepatuhan dengan persyaratan hutang, strukturisasi skema ESOP, pelatihan karyawan, modifikasi sistem TI dan perencanaan pajak, melainkan perusahaan juga perlu untuk mengkomunikasikan dampak konvergensi IFRS kepada para investor mereka untuk memastikan bahwa mereka memahami peralihan dari GAAP ke IFRS Indonesia.” jelas Setiadji.

IFRS adalah "berdasarkan prinsip" dan bukan perspektif. Ulasan secara komprehensif terhadap sebuah laporan sangat diperlukan agar dapat menilai perbedaan antara data laporan pada saat ini dengan data baru  yang dibutuhkan berdasarkan IFRS. Selain itu, lingkup dan sifat informasi yang dibutuhkan juga mengalami perubahan. Namun, selain tantangan tersebut diatas, IFRS juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk dapat melakukan standarisasi dan mengotomatisasi laporan keuangannya di seluruh organisasinya, lebih hemat waktu, biaya, dan sumber daya, serta dapat meningkatkan informasi yang tersedia dalam proses pengambilan keputusan yang penting.

Setiadji juga menambahkan bahwa sejumlah upaya memang perlu dilakukan untuk mengadopsi IFRS,  tetapi perusahaan harus melihat bahwa transisi ke IFRS adalah sebagai peluang bisnis yang bermanfaat. Bahkan, bisnis harus menggunakan penerapan IFRS untuk meninjau praktiknya,  meningkatkan sistem TI internal yang bisa mendukung dan mengotomatisasi keuangan konsolidasi dan persyaratan pelaporan.

Analisis :

Menurut saya, perubahan sistem konvergensi akuntansi dari GAAP ke IFRS tidak hanya berpengaruh bagi pemilik perusahaan dan karyawan saja, tapi juga berdampak bagi kita sebagai mahasiswa/ pelajar. Karena dengan sistem akuntansi yang diajarkan oleh mayoritas lembaga pendidikan saat ini adalah GAAP, sedangkan mulai tahun 2012 semua perusahaan internasional dan nasional akan menganut sistem IFRS.
Dan tentu saja perusahaan hanya akan menerima para akuntan yang memahami IFRS, untuk karyawan yang sedang bekerja mungkin tidak terlalu bermasalah karena perusahaan akan memberikan pelatihan dan dibantu dengan adanya SAP selaku penyedia software aplikasi bisnis terkemuka di dunia akan berperan aktif dalam membantu perusahaan di Indonesia  mempersiapkan peralihan ke sistem pelaporan berstandar internasional atau IFRS.
Saya sangat setuju jika Indonesia beralih ke IFRS karena dengan begitu Indonesia akan mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menerapkan standar tersebut.
Tapi bagaimana dengan para mahasiswa yang sudah lulus ataupun hampir lulus, tentu saja mereka tidak sempat mempelajarinya di bangku kuliah dan mau tidak mau harus belajar secara autodidak.


3 komentar:

Merry Len Walker said...

waduh... akun??? yang biasa saja masih tertatih2.. gimana dengan sistem yg lebih modern n kompleks y??? moga2 pemerintah benar2 konsisten dalam pengaturan ini. Seperti kata Merrysha,gimana nasib yang dah mau lulus ini???

Merrysha said...

Dengan adanya SAP, qta ckup trbantu dech.. Hanya diharapka pemerintah danSAP dapt memberikan pelatihan secara menyeleruh bukan cuma angktan pelajar baru saja, tapi juga yang uda lulu dan akan lulus juga bisa diberikan pelatihan mengenai IFRS.

Unknown said...

Langkah yang sangat bagus,,,dengan begini standar pelaporan keuangan yang selama ini sudah jadul dan tidak teratur bisa distandarkan, sehingga setiap perusahaan bisa lebh fair dan tepat dalam pelaporan keuangannya, karena semua ini mempunyai hubungan yang erat dengan perpajakan.

Post a Comment